Investasi Properti Murah? Reksadana DIRE Solusinya

DIRE merupakan jenis reksadana yang baru yang terfokus pada portofolio aset dasar sektor properti.

Seberapa Penting Investasi? Ubah Mindset Anda

Investasi itu hal yang wajib kita lakukan agar dapat mewujudkan impian dan harapan.

Klasifikasi 9 Indeks Sektoral Industri

Semua emiten yang tercatat di BEI diklasifikasikan ke sembilan sektor klasifikasi industri bernama JASICA (Jakarta Industrial Classification).

6 Cara Memilih Sekuritas Terbaik

bagaimana cara untuk memilih sekuritas yang cocok bagi kita?..

Cara Singkat Buka Rekening Investasi

jaman sudah serba digital, buka Rekening Dana Investasi (RDI) sekarang sangat mudah dan cepat, cukup via online saja.

Cara Mengisi Deposit Rekening Investasi Saham


Source: pixabay.com via www.pexels.com free copyright

Kamu tak akan bisa bertransaski jual - beli saham bila saldo deposit kamu belum terisi. Setelah kamu memiliki rekening investasi atau Rekening Dana Investasi (RDI) yang telah dibuatkan oleh sekuritas sebelumnya, maka sebaiknya kamu mengisi deposit.

Ketentuan prasyarat pengisian saldo deposit minimal tiap sekuritas berbeda-beda. Ada yang mulai dari Rp 100.000 bahkan ada yang sampai minimal 5 atau 10 jutaan rupiah.

Kenapa kok berbeda-beda? Itu tergantung kebijakan provider sekuritas terkait saja. Ada yang bermotif ingin mempertahankan kinerja besaran volume transaksi nasabahnya, makanya cukup mahal untuk deposit awal. Dan sebaliknya, ada yang murah karena sengaja ingin menyasar segala segmen kalangan.

Mana yang terbaik? Itu tergantung selera. Idealnya, ketika ada yang jauh lebih murah, maka sebaiknya di pilih. Toh sama-sama bisa untuk bertransaksi dan fasilitasnya tak jauh beda alias sama saja kok.

Salah satu provider sekuritas bernama IndoPremier (IPOT) memperbolehkan mengisi saldo terendah, yakni bisa mulai dengan uang 100 ribu rupiah saja.

Cara mengisi saldo deposit sangat mudah, sama seperti halnya kita menstransfer uang ke rekening lainnya. kita tinggal transfer saja ke rekening investasi kita yang telah diberikan oleh provider sekuritas pilihanmu. Transfernya bisa lewat ATM maupun internet banking.

Pastikan kamu sudah memiliki rekening investasi. Rekening investasi ini berbeda nomor rekeningya dengan rekening waktu registrasi.
Keterangan Notifikasi Email Nomor Rekening Investasi dari Provider Sekuritas (Doc Ekovestora)
Maksudnya ketika kamu registrasi membuka rekening investasi semisal kamu menggunakan akun bank BCA dengan nomo rekening xxxx1234, maka ketika telah jadi rekening investasimu, kamu akan mendapatkan nomor rekening baru yang dibuatkan dan dikirimkan oleh sekuritas pilihanmu via email semisal dengan nomor rekening xxxx9876.

Rekening baru itu aman kok dan rekeningnya tetap satu brand. Semisal ketika membuat rekening awal kamu memakai BCA, maka rekening barumu juga BCA. Hanya saja berbeda nomornya, juga kamu gratis biaya administrasi atau transfer tentunya.

Nah, caranya kamu tinggal kirim transfer uang lewat ATM atau internet banking ke nomor rekening investasimu yang baru jadi itu bernomor semisal xxxx9876. Bila pengguna IPOT, maka transfer mengisi 100 ribu pun sudah bisa.

Bukti Transfer via Internet Banking (Doc Ekovestora)
Notif  Email Masuk dari Sekuritas
Saldo yang tertera tak harus kamu habiskan membeli saham seluruhnya. Kamu bebas memakai saldo yang tertera untuk transaksi saham. Asalakan saldo mencukupi, maka kamu bebas membeli saham yang kamu sukai.

Setelah terkirim, kamu bisa mengecek saldo masuk dengan cara login ke aplikasi tradingmu semisal provider IPOT. Loginnya kamu bisa mengetahui username dan password dari email yang telah dikirimkan provider sekuritasmu.
Keterangan Email Notif dari Sekuritas Berisi ID
Yap, selamat saldo kamu telah terisi dan bisa kamu gunakan kapan saja untuk belanja saham kesukaanmu. Segala transaksi aman kok, tenang saja setiap semua saham yang terbeli akan tersimpan di otoritas KSEI.

Cukup mudah bukan? Kamu tinggal mentransfer sejumlah uang via ATM atau internet banking. Selanjutnya kamu bisa cek saldonya dengan login menggunakan USERNAME DAN PASWORD yang telah dikirimkan sekuritasmu.

(fen)

Cara Menabung Emas di Pegadaian

Buang jauh-jauh anggapan bahwa investasi selalu identik dengan membutuhkan dana yang besar. Membeli emas kini tak lagi harus menunggu mengumpulkan uang dalam jumlah besar dan ukuran besar.

Meski emas termasuk jenis komoditas, tapi sah juga dikatakan investasi lantaran potensi keuntungannya. Tak heran bila masyarakat sangat menyukai emas karena beragam tawaran keuntungannya dan kemudahan menjualnya.


Keunggulan nabung emas di PT Pegadaian selain outletnya yang banyak tersebar diseluruh Indonesia, juga tawaran menggiurkan dari harga yang sangat terjangkau, saldo atau transaksi bisa di monitor di manapun dan kapanpun via online  serta jaminan keamanannya.

Image: http://www.pegadaian.co.id
Kehadiran produk Tabungan Emas PT Pegadaian membuat pembelian emas sangat mudah. Kita hanya cukup datang ke outlet kantor PT Pegadaiaan terdekat saja dengan membawa prasyarat cukup kartu identitas yang masih berlaku semisal KTP.

Lanjut, isilah formulir pendaftaran Tabungan Emas yang diberikan petugas. Serahkan formulir yang telah terisi ke petugas beserta membayar biaya administrasi awal hanya Rp 10.000 saja dan biaya administrasi Rp 30.000 (berlaku setahun). Artinya, per tahun akan dikenakan biaya cuma Rp 30.000 atau setara Rp 2.500 per bulan.

Proses transaksi pembelian emas berlaku dengan kelipatan per 0,01 gram setara Rp 5000an saja. Semua akan terkonversi secara otomatis berapapun uang yang kamu tabungkan emas tersebut.

Ilustrasinya, bila ingin membeli 1 gram, maka dikenakan harga Rp 600.000. Sementara bila kamu menabung Rp 300.000, maka akan mendapatkan 0,5 gram, dan seterusnya semisal dengan nominal Rp 5.000an pun bisa. Semakin besar uang yang kamu tabung emas, maka kian besar jumlah saldo per gram yang kamu dapatkan.

Bila suatu saat emas telah terkumpul, kamu bisa menjualnya kapan saja dengan nominal minimal per satu gram dengan pilihan mendapat uang tunai ataukah mendapatkan emasnya. Catatannya, bila ingin mencetak emas, maka akan dikenakan biaya cetak sesuai ukuran emas yang hendak tercetak.

Bila ingin mengecek saldo tabungan selain melalui buku tabungan, juga bisa melalui login di web Pegadaian: http://www.pegadaian.co.id/inquiry-tabungan-emas.php  maupun via aplikasi smartphone bernama Sahabat Pegadaian yang telah terdownload.

Kamu bisa juga melakukan pembelian nabung emas melalui ATM (khusus pengguna ATM BNI dan BRI) dan melalui internet banking (khusus pengguna BRI).

Simpulan

Proses menabung emas sangat mudah, kamu tinggal datang ke outlet Pegadaian terdekat, mengisi formulis, dan membayar biaya administrasi yang ringan, maka kamu akan mendapatkan buku tabungan emasnya. Selanjutnya kamu bisa menabung secara konvensional di outlet terdekatmau maupun via ATM, internet banking, atau ATM.

Bila ingin cek saldo cukup mudah, kamu tinggal login di web pegadaian atau cek via aplikasi Sahabat Pegadaian yang telah terdownload sebelumnya.

Tabungan emas ini sangat cocok di miliki, terlebih bagi kamu yang ingin menjadikan tabungan ini sebagai alternatif investasi untuk kebutuhan masa depanmu. Daripada tabungan biasa yang sangat jauh keuntungannya (cuma 1 persenan bunganya) dan sadisnya lagi termakan inflasi yang rata-rata per tahunnya bisa 4 persen.


Yuk, segera tentukan kapan mampir ke Pegadaian untuk buka Tabungan Emas.  Nikmati kemilau keuntungannya. Toh bisa dijual kapan saja kamu butuh. Nabunglah lebih banyak saat harga emas sedang turun.

(fen)

Sejuta Manfaat Kemilau Tabungan Emas Pegadaian

Menabung di bank itu tentu sudah biasa. Tahukah kamu bahwa kini telah hadir program Tabungan Emas dari PT Pegadaian. Pegadaian melayani pembelian maupun penjualan emas dengan harga terjangkau dan sederet kemudahan serta jaminan kemanannya.

Lantas, sejauh mana kemanfaatan Tabungan Emas ?

Ampuh Menangkal Inflasi

Hingga kini emas sangat dikenal ampuh menangkal inflasi dan cenderung naik harganya. Tak heran bila pesona emas selalu menjadi pilihan investasi terpopuler bagi masyarakat kebanyakan.

Sejatinya emas memanglah komoditas yang bisa berfluktuasi (naik turun). Namun, secara jangka panjang emas menunjukkan trennya terus meningkat.

Image: www.pexels.com - Free Copyright
Bila dibandingkan dengan Tabungan biasa, jelas emas memiliki posisi dan potensi keuntungan yang lebih baik. Secara rata-rata tabungan biasa hanya menghasilkan bunga maksimal 2 persen saja, belum lagi kesedot biaya administrasinya dan rata-rata inflasi tahunan sekitar 4 persen. Artinya, Tabungan biasa sangat kecil sekali bunganya.

Transaksi Mudah dan Aman

Menjadi nasabah Tabungan Emas sangat mudah, cukup sediakan fotokopi identitas saja.

Proses transaksi dapat dilakukan kapan saja dan di mana pun kamu berada. Ada beragam pilihan fasilitas dalam proses transaksi bisa memilih apakah setiap menabung kamu ingin transaksi di outlet Pegadaian, melalui ATM, ataupun Internet Banking.

Aspek keamanan jelas terjamin. Selain diselenggarakan oleh salah satu Perusahaan BUMN ternama (PT Pegadaian), emas yang ada juga telah terjamin keasliannya karena telah tersertifikasi dan otomatis diasuransikan.

Setoran Ringan

Kehadiran nabung emas ini rupanya menepis anggapan bahwa membeli emas atau investasi itu tak selalu membutuhkan uang yang banyak.

Image: http://www.pegadaian.co.id
Membeli emas sudah tak lagi harus membeli per gram atau dengan besaran gram tertentu. Kini mulai dari 0,01 gram atau setara dengan nominal uang Rp 5000 an saja sudah bisa. Berapapun uang yang kamu tabung akan dikonversi langsung olehnya.  Layanan transaksi tersedia mulai dari pukul 5 pagi hingga 10 malam.

Mudah Dicairkan atau Mudah Dijual (Liquid)

Kamu bisa kapan saja menjualnya kapan saja dan saat itu juga. Harga jual maupun beli yang dikenakan pihak Pegadaian sesuai dengan harga emas saat itu atau saat kamu hendak menjualnya. Pencariannya bisa berbentuk tarik tunai maupun tarik emas (minimal per gram).

Harga jual emas kepingan atau batangan juga lebih baik ketimbang kamu menjual emas perhiasan. Sebab, emas perhiasan dalam proses pembuatannya terpangkas biaya produksi, sehingga harganya lebih murah ketimbang emas koin atau batangan.

Tak Perlu Sewa Safe Deposit Box (SDB)

Menaruh emas di rumah tentu rentan mengundang kekhawatiran akan kehilangan. Pilihan menaruh emas di perbankan lewat layanan sewa penyimpanan Safe Deposit Box juga mengandung konsekuensi biaya sewa yang tak murah.

Ketika kamu menjadi nasabah nabung emas Pegadaian, emas kamu akan tersimpan aman di Pegadaian. Biaya administrasi juga sangat murah, hanya dikenakan tarif Rp 30.000 saja pertahunnya.

Bila sewaktu-waktu kamu ingin mengambil fisik emasnya bisa saja, hanya saja kamu akan dikenakan biaya cetak saja.

Skema Pembelian Emas Telah Terintegrasi dengan Perbankan

Skema pembelian emas kini sangat beragam, mulai dari membeli secara konvensional di toko emas sampai program mencicil emas di Perbankan maupun Pegadaian.

Bila dulu nabung emas hanya bisa dilakukan secara konvensional dengan mendatangi outlet kantor cabang Pegadaian terdekat di manapun. Sekarang kamu sudah tak perlu repot-repot lagi antre. Sebab, kini nabung emas bisa lewat perbankan (online) lho.

Caranya sangat mudah seperti layaknya kamu mentransfer uang. Kamu tinggal melakukan transfer via Internet Banking atau ATM terdekat. Layanan bernama E-Channel ini sementara hanya bisa dilakukan dua perbankan, yaitu BRI dan BNI. Sedangkan Internet Banking hanya melayani BRI saja.

Jadi, ada tiga pilihan fasilitas , seperti outlet Pegadaian, ATM, dan Internet Banking.

Tersedia Aplikasi Sahabat Pegadaian

Kamu bisa memonitor saldo emas dan informasi harga emas dengan cara membuka aplikasi yang sudah kamu download sebelumnya. Aplikasi itu juga menyediakan informasi yang lainnya. Bila penasaran kamu bisa download saja.

Simpulan

Membeli emas kini sudah tak memerlukan dana yang besar. Tabungan Emas dari PT Pegadaian hadir dengan layanan menabung emas secara, murah, mudah, dan aman patut dicoba.

Sebaiknya belilah emas ketika harganya sedang turun atau menabunglah lebih banyak ketika tren harganya sedang turun. Sebaliknya, bila saat harga naik tetap beli atau nabung tak apa, tapi porsinya jangan terlalu besar. Peganglah dalam jangka panjang untuk dijual kemudian hari, sehingga potensi keuantungannya bisa jauh lebih besar.

Emas ini juga bisa digadaikan bila mendesak atau mendadak membutuhkan dana segar saat diperlukan. Keuntungannya tentu kamu akan mendapatkan uang dalam waktu yang singkat dan tanpa perlu khawatir kehilangan status kepemilikannya. Kemanfaatan emas lainnya mulai dari anti inflasi, tren harga pasti naik, stabil, mudah di jual, dan sebagainya.

Kamu sudah punya tabungan umum kan? Yuk disegerakan membuka Tabungan Emas biar kamu tak ketinggalan menikmati kemilau harga emas dikemudian hari, juga menjadi modal masa depan semisal buat keperluan modal usaha, DP KPR, tak direpotkan menyimpan emas fisik, biaya administrasi sangat mudah (cuma 30.000 per tahun), praktis (bisa via online), dan sebagainya.

(fen)

Analogi Sederhana Memahami Reksadana

Tak dipungkiri masih banyak orang yang bingung membedakan antara Reksadana dan Saham. Banyak juga yang bertanya bagusan investasi Saham atau Reksadana?

Jawabannya sangat mudah, tergantung selera.

Lantas, apa yang membuat kita memutuskan untuk memilih salah satu atau memilih keduanya juga boleh kok. Kembali lagi itu sesuai selera masing-masing.

Kali ini akan dipaparkan dengan analogi sederhana agar mempermudah pemahaman.

Source: pixabay.com - Free Copyright

Analogi Makanan

Setiap hari kamu pasti sering menjumpai orang jualan makanan bertebaran di mana-mana. Sebut saja, salah satu makanan semisal Rujak Buah.

Source: pixabay.com - Free Copyright
Sebelumnya kita sepakati bersama bahwa kebutuhan kita adalah berinvestasi. Hanya saja di sini muncul dua opsi yang cukup mudah untuk dijawab, yakni kamu lebih memilih membeli ataukah membuat rujak sendiri?

Opsi membeli rujak

Kalau kamu ingin praktis, maka pilihan membeli rujak lebih baik. Di sini tentu kamu akan diuntungkan beberapa hal semisal kamu tak perlu repot-repot membuat rujak sendiri.

Ketika membuat rujak sendiri tentu kamu akan membutuhkan waktu, belum tentu racikan terstandardisasi, menentukan takaran, dan lain sebagainya.

Nah, Reksadana itu ibaratnya sekumpulan bahan atau buah (produk investasi, seperti saham atau obligasi) yang diracik oleh tukang rujak tadi. Tukang rujang tadi dinamakan Manajer Investasi (MI) yang bertugas menghimpun dana-dana investor yang selanjutnya akan diracik untuk dibelanjakan sejumlah instrumen investasi, seperti Saham, obligasi, dan Pasar Uang.

Istilah meracik di sini diartikan MI akan menganalisa produk-produk investasi mana saja yang akan dibeli. Tenang saja, MI ini adalah orang yang sudah memiliki sertifikasi ahli dalam mengelola investasi. Makanya, kemampuan tingkat analisanya beragam tergantung kemampuan juru raciknya, seperti analisis ekonomi, analisis fundamental, analisis teknikal, dan strategi analisis lainnya.

Itulah tugas MI sebagai juru racik untuk membelanjakan dan mengelola produk-produk investasi. Sekumpulan koleksi (Saham, Obligasi, dan Pasar Uang) belanjaan tadi dinamakan portofolio. Semakin bagus racikannya, maka keuntungan investor akan kian menghasilkan.

Reksadana merupakan sekumpulan dana investor yang dihimpun dan dikelola oleh Manajer Investasi untuk diinvestasikan sejumlah produk investasi atau surat berharga. Apa yang didapat MI? dia akan mendapatkan komisi tertentu atas jasa yang diberikan.

Opsi membuat rujak sendiri

Bila kamu memiliki kemampuan meracik sendiri tentu akan jauh lebih baik. Kamu akan diuntungkan untuk bebas meracik rujak yang kamu bikin semau kamu, apakah kamu ingin rasa rujaknya lebih pedas, unsur buah tertentu lebih banyak, tingkat kekentalan bumbu, dan sebagainya.

Jadi, kamu bertindak sebagai juru racik sendiri. Kamu bebas belanja produk-produk investasi sendiri dan mengatur koleksi belanjaanmu, menentukan kapan jual dan kapan belinya serta tak perlu membayar komisi kepada MI. Sebab, kamu yang memegang seluruh kendalinya dan tak perlu sertifikasi.

Sebenarnya untuk memilih opsi ini tak harus memiliki keahlian khusus. Kita bisa menganalisa secara sederhana saja sudah cukup, semisal kamu yakin Saham tertentu yang bagus kinerjanya.

Sederhanya, kinerja bisa diukur dari tingkat labanya, kalau tumbuh positif bahkan trennya terus meningkat dari tahun ke tahun berarti bagus untuk dibeli. Sederhanya lagi, belilah Saham yang popular, seperti produk yang sering digunakan kamu atau orang kebanyakan, semisal INDOFOOD (IDX:INDF), pemakai Telkomsel beli Saham TLKM, dan sebagainya.

Sementara, kalau Obligasi belilah yang terbitan Pemerintah, seperti ORI, SBR, dan lainnya. Sebab, Obligasi pemerintah minim risiko gagal bayar alias lancar jaya dan aman.

Contoh sederhanya adalah kita berkaca pada investor ulung dunia bernama Warent Buffet. Analisa dia cukup sederhana, ia hanya akan membeli Saham yang dia kenali dan sering dipakai orang yang kemudian disimpan dalam waktu yang lama untu di jual suatu saat nantinya. Ia bahkan tak pernah tertarik membeli Saham teknolgi sekelas Apple karena dia merasa tak memahami sektor itu.

Analogi Transportasi

Setiap hari kamu pasti sering menjumpai orang menggunakan transportasi sebagai penunjang mobilitas keseharian.

Source: negativespace.co - Free Copyright
Pertanyaanya sederhana juga, keseharian kamu lebih memilih naik kendaraan umum atau kendaraan pribadi?

Reksadana itu ibaratnya naik kendaraan umum, kamu tinggal membayar tiket saja. Maka pak Sopir akan mengantarkanmu dan kamu mempercayakannya untuk sampai tujuan.

Nah, pak Sopir itu ibaratnya berperan sebagai MI. Penumpang (investor) membayar tiket (dana) itu seolah memberikan dana ke Pak Sopir (MI). Lantas, MI akan menjalan tugasnya untuk mengantarkan (membelanjakan dan mengelola produk investasi) sampai tujuan.

Keuntunganya apa bila naik kendaraan umum? Kamu akan disopiri pak Sopir itu. Kamu tinggal duduk manis dan akhirnya tiba di lokasi tujuan tanpa repot-repot kamu harus menyetir sendiri.

Dengan menggunakan kendaran pribadi kita berperan sebagi supir sendiri. Artinya, kita bebas berkendara dan menentukan kapan waktunya berhenti sejenak, beli cemilan di pinggir jalan, ngopi di Warkop, dan lainnya.

Artinya, kamu bebas berkendara (membeli dan mengelola produk investasi) semaumu, apakah ingin fokus membeli Saham tertentu saja, ataukah campur-campur dengan juga membeli Obligasi dan Pasar Uang. Semakin bagus berkendaramu, maka potensi keuntungan kian membesar.

Simpulan

Apabila kamu ingin praktis berinvestasi sebaiknya memilih berinvestasi produk Reksadana. Reksadana itu sekumpulan surat berharga yang dikelola oleh Manajer Investasi (MI) yang telah tersertifikasi. Dengan dana Rp 100.000 an saja kamu sudah bisa beli Reksadana pilihanmu. Bahkan sekarang bisa belanja Reksadana via online, seperti layaknya kamu beli barang di toko online.

Reksadana ada beberapa macam, pembedanya ada pada komposisinya saja. Semisal jenis Reksadana Saham, maka secara umum MI akan membeli investasi Saham lebih dominan ketimbang lainnya. 

Sementara, Reksadana campuran, maka akan campur-campur isinya, seperti ada Saham, Obligasi, dan Pasar Uang. Demikian pula dengan Reksadana lainnya.

Reksadana cocok bagi kamu yang menginginkan kepraktisan dan alternatif membeli membeli saham yang mahal via jalur Reksadana. Berbeda bila kita berinvestasi saham sendiri, maka ketika ingin membeli saham kakap akan membutuhkan dana yang besar atau dalam. Nah, lewat Reksadana inilah akan terakomodir karena belinya keroyokan dibelikan oleh MI terkait.

Sebaliknya, keuntungan bila tak berinvestasi di Reksadana adalah kebebasan meracik dan mengelola produk investasi sendiri dan tak dikenakan komisi seperti halnya Reksadana.

Kuncinya sederhanya ya, setidaknya paham dan kenal sama produk investasi yang hendak kita beli ya mending membelinya sendiri atau kita berinvestasi sendiri dengan persentase tertentu dan mengalokasikan persentase tertentu ke Reksadana juga boleh. Kembali lagi itu adalah pilihan selera.

Yuk, berinvestasi di Reksadana, cukup dengan uang 100 ribu saja sudah kamu sudah bisa memiliki Reksadana dan di jual suatu saat nantinya. Toh, rata-rata keuntungannya jauh lebih besar ketimbang menimbun uang di Tabungan Bank.

(fen)